Kring...kring...kring..
Alarm berbunyi pada pukul 3.30 am. "Teh..tehh..banguun..alarm noh bunyi" seru mamaku saat membangunkanku yang saat itu tidur tepat disampingku. Mama memang selalu tidur disampingku, adikku dan bapakku juga selalu disampingku. Ya, kita semua tidur bersama dalam satu ruangan, itu karena kami hanya tinggal disebuah rumah kontrakan yang hanya berukuran kurang lebih 4 x 12m.
Seperti biasa aku selalu bangun lebih awal dirumah ini, karena pada saat itu aku sedang bekerja disalah satu perusahaan retail yang jam kerjanya harus sangat pagi sekali. Setelah mama membangunkanku, mama kembali tidur dan aku pun bergegas pergi ke kamar mandi dan bersiap-siap.
"mah..mah..icha mau berangkat nih, minta ongkosnya mah.." rengekku kepada mamaku saat minta ongkos untuk berangkat kerja.
"ambil aja di tas mama yang digantung dibagian resleting dalem" singkat mama seperti biasa dan masih dengan mata terpejam.
Setelah berhasil merogoh tas mamaku dan mengambil ongkos aku pun berjalan keluar rumah dengan langkah sangat cepat dan segera menuju ke terminal angkutan umum, dalam hati selalu berharap "Ya Allah semoga angkotnya gak ngtem lama" karena pada saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 4.15 dan aku harus mengejar jadwal keberangkatan kereta Commuter Line (KRL) Parungpanjang-Tanah Abang pada pukul 4.46.
Saat sesampainya di terminal sangat kebetulan sekali angkotnya sudah mau berangkat dan aku langsung saja naik, perjalanan menuju stasiun kereta memakan waktu 20 menit, masih ada waktu 11 menit untuk mengejar jadwal keberangkatan kereta saat itu.
Saat sesampainya di terminal sangat kebetulan sekali angkotnya sudah mau berangkat dan aku langsung saja naik, perjalanan menuju stasiun kereta memakan waktu 20 menit, masih ada waktu 11 menit untuk mengejar jadwal keberangkatan kereta saat itu.
Tepat didepan pintu masuk stasiun Parungpanjang aku berlari dan segera melewati mesin tap in untuk segera melewati peron jalur 3 dan segera memasuki gerbong favoritku yaitu gerbong 3 dari belakang, alasanku menyukai gerbong ini karena di gerbong ini aku selalu bertemu dengan orang yang sama setiap harinya dan hampir 80% penumpang di gerbong 3 ini turun di stasiun yang sama denganku yaitu stasiun Palmerah. Aku mengenal beberapa orang di gerbong ini karena sangat seringnya aku duduk disamping mereka, aku juga bisa tidur dengan sangat nyenyak saat diperjalanan karena mereka yang mengenalku selalu membangunkanku saat aku terlelap dibangku kereta begitupun sebaliknya aku selalu melakukan hal yang sama kepada mereka.
"Hei cha disini nihh..!!!" teriak salah satu orang yang aku kenal di gerbong itu. Wah ternyata mereka menyisakan ruang untuk aku duduk di gerbong itu, "makasih yaa cii..hehe" jawabku dengan senyum kecil ketika menghampiri temanku " kok tumben udah jam segini baru dateng cha?" tanya cici.
"iya nih ci, tadi sebel banget angkotnya pelan banget dijalan mentang-mentang masih pagi, blablablabla" gerutu kekesalanku saat itu.
(Bersambung)
Hi nice story..
ReplyDeleteKeep fight
I will subscribe your blog
Wahh... thanks... hhe.. kaku banget baru nulis lagi.. 😂
DeleteLanjutkan kak
ReplyDelete