"Hallo Assala..." jawabku saat mengangkat telepon.
"Cha lagi dimana sekarang ? kerja gak ?" sambung pamanku setelah berhasil memotong salamku.
"emmmh.. lagi dirumah mang, masuk siang, ada apa mang?" tanyaku penasaran. (mamang adalah sebutan untuk pamanku dalam bahasa sunda)
"Nanti pulang kerja langsung kesini aja yaa..temenin oyot dirumah, soalnya mamang mau pergi ke Bandung besok pagi. mau dijemput gak pulangnya ke stasiun?" lanjut pamanku. (oyot adalah sebutan untuk nenek di keluargaku).
"Ohh..iya mang nanti pulang kerja langsung kesana, nanti dianterin sama bapak aja lah mang, tapi icha pulang bisa sampe jam 1-an sampe sana, kalo bisa mamang jangan dulu tidur ya." timpalku menjelaskan.
"oh iya yaudah, sipp." singkat pamanku.
"emang mamang ...........tutt..tutt...tutt..."
Ternyata panggilan telepon dari pamanku sudah diakhiri begitu saja, yaa begitulah pamanku.
Pamanku ini adalah anak terakhir dari nenekku, dia adalah adik kandung dari bapakku, ciri-ciri nya memiliki rambut keriting, bola mata berwarna cokelat, bermata sipit, berkulit putih, tinggi, dan tampan. HAHAHA. Enough !
Pamanku tinggal bersama nenekku, saat itu pamanku bekerja disalah satu Pabrik Sepatu yang cukup terkenal di Tangerang. Pamanku seorang Mekanik Mesin yang sangat handal sekali, karena sebab itu dia salah satu karyawan yang di percayai atasannya untuk membantu mekanik di perusahaan lain di daerah Bandung untuk beberapa bulan, saat itulah peranku dimulai untuk selalu siap sedia menemani nenekku saat paman sedang diluar kota. Pamanku selalu mengandalkan aku untuk hal itu, padahal keponakannya cukup banyak sekali selain aku, tapi disaat-saat seperti itu nama aku lah yang pertama kali dia cari di handphonenya.
"Mah..mah..icha nanti pulang kerja mau langsung kerumah oyot yaa, tadi mamang nelepon, besok mau ke Bandung lagi katanya." ceritaku kepada mamah.
"Ohh iyaaa...mamang kamu emang harus kesana lagi, tadi mandor mamah di pabrik juga cerita, yaudah sana siap-siapin aja bajunya, nanti malem pas bapak kamu ngejemput dibawain sekalian."jawab mamahku.
Mamahku dan pamanku memang bekerja di perusahaan yang sama namun dengan profesi yang berbeda, maka dari itu mamahku selalu tahu kabar apapun mengenai pamanku.
Sebenarnya untuk menginap dirumah nenekku ini cukup berat sekali, banyak hal yang harus aku persiapkan seperti,
- Harus siap tidur sendirian ( karena kamar nenekku menggunakan "kelambu" aku tidak bisa tidur menggunakan kelambu karena pernah mengalami hal mistis tentang kelambu saat aku kecil, maka dari itu aku memilih tidur sendiri dikamar pamanku..hehe)
- Ke kamar mandi sendirian (ini enggak banget sih, soalnya kamar mandi dirumah nenekku cukup luas dan cukup angker)
- Jarak tempuh yang sangat jauh dari rumah nenekku menuju Stasiun, sehingga aku harus menaiki ancot dua kali untuk menuju stasiun saat berangkat kerja.
- Bangun pagi lebih awal dari nenekku (biasanya kalo dirumah aku selalu ekstra malas-malasan hehe) dan,
- Gak bisa berantem sama adikku tersayang.
Rumah nenekku ini memang jauh lebih nyaman dibandingkan dengan rumah kontrakan yang keluargaku tinggali, yang biasanya aku, adikku dan orangtuaku selalu berkumpul diruangan yang sama setiap harinya karena memang hanya ruangan itu yang cukup menampung sampai empat orang, tapi lain dengan rumah nenekku.
Tapi disisi lain, rumah nenekku ini cukup terkenal ANGKER oleh tetangga sekitar, awalnya aku tidak pernah menggubris perkataan mereka, tapi lama-kelamaan aku sendiri yang mengalami hal-hal aneh itu dirumah nenekku.
Disaat malam tiba, aku selalu melakukan ritual khusus agar bisa tertidur dengan nyaman, yaitu mengencangkan volume Televisi, memakai earphone dan play musik sekencang-kencangnya dikamar pamanku yang aku tiduri, kelihatannya memang sangat mengganggu dan tidak layak untuk dilakukan sebelum tidur, tapi untuk yang kesekian kalinya ini adalah cara yang paling ampuh untuk bisa membawaku tidur, karena sebelum aku mengenal ritual aneh ini, setiap malam aku pasti mendengar suara-suara aneh seperti suara tangisan perempuan, suara seperti kuda bercekikik, dan suara-suara barang yang bergerak, ditambah dengan kamar tengah yang tidak ditempati dan selalu dikunci saat pamanku pergi
Maka dari itu aku selalu melakukan hal itu sebelum aku tidur. Tapi anehnya nenekku tidak pernah mengalami hal mistis apapun dirumah itu.
Aku juga pernah bermimpi melihat sosok makhluk bertubuh besar, dipenuhi bulu-bulu yang hitam dan berwajah menyeramkan berdiam di sudut bak kamar mandi yang kosong, awalnya aku hanya mengira itu hanya mimpi buruk saja, tapi ternyata saat ada salah satu keluarga nenekku yang sedang berkunjung kerumah ini, memang benar adanya sosok makhluk itu menempati kamar mandi nenekku dan dengan posisi yang sama persis dengan mimpiku, itu karena dia mampu melihat makhluk seperti itu, dikamar tengah juga ada penunggunya ternyata, katanya sih nenek-nenek, jadi selama ini aku nemenin dua nenek-nenek sekaligus dirumah ini.. Wagilasihhh...
Dan pada saat itu, orang yang berani menempati kamar pamanku hanya aku, keluargaku yang lainnya tidak pernah mau masuk sekalipun ke kamar pamanku itu, karena memang suhu ruangan yang sangat berbeda dengan kamar nenekku, juga karena kamar pamanku itu sering sekali kosong.
Saat ada keluargaku yang menginap dirumah nenekku, mereka lebih memilih untuk tidur diruang tengah dengan beralaskan kasur lantai saja.
(Bersambung)